Menyambut Era AI: Transformasi Pekerjaan dan Pendidikan
Stkipgetsempena.ac.id – Global Automation AI Technology Summit 2025 mengingatkan kita bahwa era AI membawa dua sisi mata uang: tantangan kehilangan pekerjaan sekaligus peluang profesi baru.
Era kecerdasan buatan (AI) telah menghadirkan perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam dunia pekerjaan dan pendidikan. Seminar Global Automation AI Technology Summit 2025 yang diselenggarakan di Jakarta menjadi ajang diskusi penting mengenai dampak teknologi ini, sekaligus menjawab pertanyaan krusial tentang masa depan profesi dan keterampilan yang diperlukan di era digital.
BACA JUGA : Tindak Lanjut DJBC: Melawan Maraknya Rokok Ilegal
Pergeseran Paradigma Pekerjaan
Dalam seminar yang diadakan oleh PT Abbasy Digital Teknologi, terungkap bahwa dampak AI terhadap pekerjaan sangatlah nyata. Banyak profesi yang selama ini dianggap stabil terancam hilang, seiring dengan meningkatnya otomatisasi proses kerja. Pembicara-pembicara terkemuka, termasuk akademisi dan praktisi, menjelaskan bagaimana pekerjaan yang dulunya memerlukan tenaga manusia kini bisa digantikan oleh mesin cerdas.
Prediksi Kehilangan Pekerjaan
Sederet lembaga riset memperkirakan bahwa ribuan pekerjaan di berbagai sektor, terutama yang bersifat rutinitas dan repetitif, akan lenyap dalam dekade mendatang. Ini mencakup pekerjaan di industri manufaktur, layanan pelanggan, dan bahkan beberapa posisi administratif. Hal ini memunculkan tanda tanya besarnya, yaitu bagaimana individu dan masyarakat dapat beradaptasi dengan perubahan ini?
Munculnya Profesi Baru di Era AI
Meskipun banyak pekerjaan yang hilang, seminar ini juga menyoroti lahirnya profesi baru yang dibutuhkan seiring berkembangnya teknologi AI. Misalnya, profesi seperti analis data, insinyur belajar mesin, dan konsultan transformasi digital mulai banyak dicari. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang dibawa oleh AI bukan hanya negatif, tetapi juga menawarkan kesempatan baru bagi mereka yang siap beradaptasi.
Peran Pendidikan dalam Menyiapkan Tenaga Kerja
Di tengah ketidakpastian yang ditimbulkan oleh hilangnya pekerjaan tradisional, pendidikan memegang peran krusial. Dalam diskusi tersebut, Diana, Direktur Utama PT Abbasy Digital Teknologi, menekankan pentingnya kurikulum yang fleksibel dan berbasis keterampilan. Pendidikan formal harus bisa mengimbangi perkembangan teknologi, dengan mempersiapkan generasi muda untuk menjadi profesional di bidang yang sulit diprediksi saat ini.
Integrasi Teknologi dalam Kehidupan Sehari-hari
Salah satu tema utama yang diangkat dalam seminar ini adalah bagaimana teknologi telah mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi. AI tidak hanya sekadar alat, tetapi juga mitra dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Contohnya, aplikasi AI yang membantu analisis big data memberikan wawasan yang lebih mendalam untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
Tantangan dan Peluang bagi Masyarakat
Namun, transisi ke era AI bukan tanpa tantangan. Ada kekhawatiran mengenai privilege dan akses terhadap teknologi, sehingga menciptakan kesenjangan sosial. Penting bagi pemerintah, perusahaan, dan lembaga pendidikan untuk merumuskan strategi yang inklusif, sehingga manfaat teknologi dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
Refleksi Terhadap Masa Depan
Di penghujung seminar, para peserta diajak merenungkan bagaimana individu dapat berkontribusi dalam menghadapi perubahan ini. Beradaptasi dengan cepat adalah kunci untuk bertahan dalam dunia kerja yang terus berubah. Melalui pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan keterampilan, masyarakat diharapkan mampu menemukan peluang di tengah ancaman kehilangan pekerjaan tradisional.
Kesimpulannya, seminar Global Automation AI Technology Summit 2025 mengingatkan kita bahwa era AI membawa dua sisi mata uang: tantangan kehilangan pekerjaan sekaligus peluang profesi baru. Dengan pendekatan yang tepat di bidang pendidikan dan kebijakan sosial, kita dapat menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan individu dan mengurangi dampak negatif dari perubahan ini. Keberhasilan kita di era AI sangat bergantung pada kemampuan untuk beradaptasi dan memanfaatkan teknologi secara cerdas.

